Skip to main content

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)




 Gambar @ Pixabay

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Alhamdulillahi ladzi laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyahaduanna Muhammadan abduhu wa rasuluhu aladzi laa nabiya ba'dahu. Allahumma inni audzubika min syururi anfusinaa wa min syai 'amalina man yahdillah falaa mudilalah wa man yudlil falaa hadiyalah. Allahumma shali 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi ajmain, ama ba'du,

Berikut ini akan penulis sampaikan kiat (cara) untuk melakukan intropeksi diri (muhasabatun nafsi) dan perbaikan diri (taubat), mudah-mudahan dengan saling mengingatkan ini kita menjadi lebih baik di hadapan Allah swt, amin. Semoga tulisan ini bermanfaat khusus bagi pribadi penulis juga pembaca sekalian,amin.




a.       Intropeksi Diri (Muhasabatun Nafsi)
Seseorang yang mengenal akan perbuatan dosa yang pernah dilakukannya bisa dikatakan lebih baik dari pada orang yang berbuat dosa namun tidak mengetahui atau bahkan merasa tidak berbuat dosa. Dan cara agar mengenali kesalahan dan dosa yang telah dilakukan tentunya dengan jalan intropeksi diri.
Intropeksi Diri dalam bahasa Arab disebut Muhasabatun Nafsi artinya mengidentifikasikan apa sajakah penyakit hati kita (Aam Amiruddin. 2007 : 127). Untuk masalah penyakit tersebut setiap individu lebih mengetahui masing-masing penyakit hatinya (iri/dengki,hasud, tamak dan sombong adalah penyakit-penyakit yang paling berbahaya yang berdampak buruk pada perbuatan) apabila merasa tidak ada penyakit tersebut, berhati-hatilah berlindunglah kepada Allah swt dari sifat takabur (sombong) dan bisikan setan dan  beristigfar (memohon ampun) kepada Allah swt agar mengetahui kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, atau minta pendapat orang lain yang dapat dipercaya. Apabila terbebas dari penyakit tersebut bersyukurlah kepada Allah swt karena telah memberikan taufik (pertolongan-Nya) dan berlindunglah kepada Allah swt agar ditetapkan dalam perbuatan baik tersebut, atau bila terdapat segeralah memperbaiki diri (taubat).
 Terdapat ayat dalam Al-Qur’an yang mengingatkan kita agar memerhatikan perbuatan yang telah dilakukan untuk kepentingan akherat ;
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al-Hasyr :18).

b.      Taubat (Memperbaiki Diri)
    Setelah kita menghisab amal perbuatan kita (muhasabah/intropeksi diri) dan diketahui kesalahan dan dosa kita hendaklah bertobat taubatan nasuha (memperbaiki diri dengan sebenar-benarnya atau semurni-murninya). Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 8 sebagai berikut :
8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Seseorang baru bisa disebut telah  taubatan nasuha apabila bertaubat dengan semurni-murninya dan telah berhenti berbuat dosa atau maksiat. Berbeda orang berbeda kemampuan untuk mencapai taubatan nasuha, ada yang langsung bertaubat dan langsung mendapat taufiq dan hidayat-Nya untuk sama sekali tidak mengulangi kesalahan dan dosa lagi tapi ada sebaliknya dia harus berulang kali berbuat dosa dan bertaubat. Tetapkan niat sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw : “setiap amal itu tergantung niatnya” (H.R. Mutafaq alaih ), kemudian berlindunglah kepada Allah swt sebelum bertaubat kemudian shalat sunnah taubat dua rakaat, kemudian berdo'a meminta taufik-Nya (pertolongan-Nya) agar kita terhindar dari perbuatan dosa sesudah kita mendapat petunjuk untuk bertaubat. Berikut sebuah do'a yang diajarkan Rasulullah saw agar mendapat Taufik dari Allah swt ;


اللهُمَّ أَلهِمنِى رُشدِى وَ أَعِذنِى مِن شَرِّ نَفسِى
Alla>humma alhimni> rusydi> wa a’idzni> min syarri nafsi>
Wahai Allah, semoga Engkau mencocokan diriku dengan petunjukmu yang diterimaku, dan semoga Engkau memberikan perlindungan kepadaku dari kejahatan diriku. (H.R. At-Tirmidzi 2250 dari Hushein).


Demikian uraian singkat mengenai kiat (cara) untuk melakukan Intropeksi diri (muhasabatun nafsi) dan  perbaikan diri (taubat). Walla>hu’alam. Allahumma inni audzubika wa astagfiruka wa atubu ilaik. 
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

 Daftar Pustaka

 
-  Al-Qur'an Al-Karim
-  Al-Hadist

    - Abdullah, H.E. 1981.  75 Do’a-do’a Rasulullah. -. Bandung.
     - Amiruddin, Aam. 2007. Menelanjangi Strategi Jin. Khazanah Intelektual. Bandung.





Comments

Popular posts from this blog

Do'a Di Waktu Kapan Saja

do'a di waktu kapan saja Gambar Oleh oranfireblade @pixabay Bismillahhirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Innalhamdalillahi wa sholatu wa salaamu 'alaa Sayyidinna Muhamad shalallahu 'alaihi wa salam, Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi do'a. Do'a ini dapat dipanjatkan pada waktu kapan saja kita mau,namun tentunya dalam kesempatan dan tempat yang baik, seperti halnya disunnahkan Nabi Muhammad saw, berikut do'anya ;     اللهُمَّ افتَح مَسَامِعَ قَلبِى لِذِكرِكَ وَرزُقنِى طَاعَتَكَ وَ طَاعَةَ رَسُولِكَ وَ عَمَلًا بِكِتَابِكَ Allahummaftah masami’a qalbi li dzikrika warjuqni ta’atika wa ta’ata Rasulika wa ‘amalan bikitabika Artinya : Wahai Allah, semoga Engkau membukakan pendengaran hati hamba agar bisa berdzikir (ingat)   kepada-Mu dan agar bisa taat kepada-Mu dan taat kepada Rasul-Mu, dan bisa mengamalkan apa yang ada dalam Kitab-Mu (H.R. Ath-Thabraanie Aj-Jami’u 1/101).  Demiki

Online Learning UHAMKA

    Bismillahirahmanirrahim Assalamu'alaikum, wr.wb,      Alhamdulillah, sholatu wa salamu 'alaa Sayyidina Muhammad  wa 'ala alihi wa shohbihi wa salim,wa ba'du,      Pada kesempatan kali ini saya akan share informasi terkait pembelajaran online dari Universitas Muhammadiyyah Prof.Dr. HAMKA (UHAMKA).UHAMKA  merupakan salah satu perguruan tinggi swasta milik Persyarikatan Muhammadiyah yang berlokasi di Jakarta. Sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah, UHAMKA adalah perguruan tinggi berakidah Islam yang bersumber pada Al Quran dan As-Sunah serta berasaskan Pancasila dan UUD 1945 yang melaksanakan tugas caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu menyelenggarakan pembinaan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT., pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat menurut tuntunan Islam.        UHAMKA memberikan kemudahan bagi Mahasiswa/i dan Pembelajar lainnya untuk mengikuti pembelajaran secara online, untuk lebih jelas silahkan kunjungi

Informasi Tentang Katarak dan Gejalanya

  Foto: pixabay Salam,  Pada kesempatan kali ini admin mau infokan mengenai katarak dan bagaimana gejalanya, semoga bermanfaat;  Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia termasuk di Indonesia. Setiap tahun dilaporkan ada peningkatan jumlah kasus katarak. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan jumlah operasi katarak yang dilakukan untuk penanggulangannya. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan program eliminasi katarak nasional di Indonesia. Apakah katarak itu? secara definisi katarak adalah proses terjadinya kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan gangguan fungsi penglihatan. Penyebab utama mata katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Penyebab lainnya meliputi trauma atau kecelakaan, peradangan pada mata, kelainan bawaan, dan kondisi-kondisi lain yang lebih jarang ditemui. Gejala katarak yang biasa mendorong pasien untuk berobat meliputi penurunan tajam penglihatan, pandangan kabur atau buram, berkurangnya kemampuan melihat warna dan kecerahan penglihatan, k