Skip to main content

Kitab Ihya Ulumudin (Kitab Ilmu)- Al-Ghozali

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Alhamdulillahiladzi laa ilaha illallah Muhammadan Rasulullah, Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi ajmain, wa ba'du,

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengulas sedikit mengenai isi kitab yang akan dishare ini, terutama penjelasan isi kitab pada bab pertama mengenai keutamaan ilmu, keutamaan pendidikan, dan keutamaan menuntut ilmu (mempelajari ilmu) yang terdapat dalam kitab Ihya Ulumudin pada bagian kitab ilmu karya Imam Al-Ghozali rahimahumullah


Merujuk pada Al-Qur'an, Allah swt berfirman : 


18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[1] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ali Imran : 18).

[1] Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.


kemudian 
  

11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadilah :11).

Ibnu 'Abbas radiyallahu 'anhu  berkata : "Untuk Ulama derajatnya di atas orang-orang mu'min lainnya, yakni sebanyak 700 derajat,dan jarak antara kedua derajat tersebut berjarak 500 tahun". 
Dan Allah swt berfirman : " Apakah sama orang yang mengetahui dan orang yang tidak mengetahui". Dan Allah swt berfirman : " Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah ulama". Dan seterusnya (Dst).

Merujuk pada Al-Hadist :

Nabi Muhammad saw bersabda : " Barang siapa yang Allah kehendaki bagi seseorang suatu kebaikan maka dipahamkan oleh-Nya akan ilmu agama" (H.R Mutafaq alaih).

Kemudian " Ulama adalah pewaris Para Nabi" (H.R Abu Daud, At-Tirmidzi,Ibnu Majah, Ibnu Hibban dari Abu Darda).

 Kemudian "Memohonkan ampun bagi ulama siapa yang berada di langit dan di bumi" (H.R Abu Darda).

Dst,

Subhanallah, sungguh luar biasa, untuk lengkapnya mengenai isi kitab ilmu pada Ihya Ulumudin ini bisa di download di sini!.


Demikian, semoga bermanfaat,amin. Wassalamu'alaikum.





 



Comments

Popular posts from this blog

Do'a Di Waktu Kapan Saja

do'a di waktu kapan saja Gambar Oleh oranfireblade @pixabay Bismillahhirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Innalhamdalillahi wa sholatu wa salaamu 'alaa Sayyidinna Muhamad shalallahu 'alaihi wa salam, Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi do'a. Do'a ini dapat dipanjatkan pada waktu kapan saja kita mau,namun tentunya dalam kesempatan dan tempat yang baik, seperti halnya disunnahkan Nabi Muhammad saw, berikut do'anya ;     اللهُمَّ افتَح مَسَامِعَ قَلبِى لِذِكرِكَ وَرزُقنِى طَاعَتَكَ وَ طَاعَةَ رَسُولِكَ وَ عَمَلًا بِكِتَابِكَ Allahummaftah masami’a qalbi li dzikrika warjuqni ta’atika wa ta’ata Rasulika wa ‘amalan bikitabika Artinya : Wahai Allah, semoga Engkau membukakan pendengaran hati hamba agar bisa berdzikir (ingat)   kepada-Mu dan agar bisa taat kepada-Mu dan taat kepada Rasul-Mu, dan bisa mengamalkan apa yang ada dalam Kitab-Mu (H.R. Ath-Thabraanie Aj-Jami’u 1/101).  Demiki

Do'a Untuk Menghilangkan Kesusahan Hidup

Do'a Untuk Menghilangkan Kesusahan Hidup Gambar oleh Chealwynatvoie @pixabay Bismillaahirrohmaanirrohiim, Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Innal hamdalillah wa sholatu wa salaamu 'alaa Sayyidinaa Muhammad shalaallahu 'alaihi wa salaam. Wa ba'du, Berikut adalah do'a yang bisa dipanjatkan untuk menghilangkan kesusahan dalam hidupatau  saat kita sedang menghadapi kesulitan dalam hidup;

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)   Gambar @ Pixabay Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Alhamdulillahi ladzi laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyahaduanna Muhammadan abduhu wa rasuluhu aladzi laa nabiya ba'dahu. Allahumma inni audzubika min syururi anfusinaa wa min syai 'amalina man yahdillah falaa mudilalah wa man yudlil falaa hadiyalah. Allahumma shali 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi ajmain, ama ba'du, Berikut ini akan penulis sampaikan kiat (cara) untuk melakukan intropeksi diri ( muhasabatun nafsi ) dan perbaikan diri (taubat ), mudah-mudahan dengan saling mengingatkan ini kita menjadi lebih baik di hadapan Allah swt, amin. Semoga tulisan ini bermanfaat khusus bagi pribadi penulis juga pembaca sekalian,amin. a.        Intropeksi Diri ( Muhasabatun Nafsi ) Seseorang yang mengenal akan perbuatan dosa yang pernah