Skip to main content

Seri Belajar Bahasa Arab : I. Metode Membaca dan Menulis Aksara Arab (A)

  Gambar dari koleksi Agus Supriatna
بســم الله الرّحمن الرّحيـــم

Assalamua'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah wasyukur lillah, washalatu wasalamu 'alaa Sayyidina
Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam wa 'alaa alihi wa shahbihi wasalam, wa ba'du,

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai metode membaca dan menulis aksara Arab  part I yang merupakan salah satu bagian penting dalam mempelajari bahasa Arab. Mengingat bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur'an dan Hadist, tentu bagi seorang muslim terdapat keinginan untuk bisa berbahasa Arab,baik untuk keperluan ibadah, juga untuk keperluan lainnya seperti untuk hubungan kerja, sekolah, wisata di Jazirah Arab, dll. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat khusus bagi pribadi penulis yang juga masih belajar tentang hal itu dan pembaca sekalian. Baiklah berikut akan dibahas metode pertama dari belajar bahasa Arab dan pelajaran pertama untuk bisa membaca dan menulis aksara Arab :



  1. Mengenal Huruf Hijaiyah

Huruf hijaiyah adalah huruf yang membentuk kata/kosa kata (kalimah/mufradat) bahasa Arab.  Sama halnya dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Arab pun terdapat konsonan dan vokal, bedanya dalam bahasa Arab untuk vokal (biasa disebut Harakat) dalam Tulisan Arab (Gundul) jarang dituliskan, sedangkan ketika  pembacaan (mengucapkan) bunyi huruf tersebut muncul (namun terdapat perbedaan logat (dialek/lahjah) dari masing-masing suku bangsa Arab, seiring perkembangan dalam mengkaji Al-Qur’an, bahasa Arab pun semakin berkembang dalam ilmu tata bahasanya (nahwu&sharaf) sehingga aturan bunyi pun menjadi semakin baku, pada perkembangan selanjutnya untuk memudahkan pembaca (khususnya pembaca selain bangsa Arab) maka disusunlah simbol bacaan vokal (َ ِ ُ ً ٍ ٌ ْ ّ dan lainnya) untuk membedakan bunyi huruf (huruf konsonan),  berikut  penjelasan lengkapnya: 



1 .      Konsonan Tunggal


  1. Konsonan rangkap di tandai tasydid   ( ّ  )

Contoh   عققد عقّد



3. Vokal Pendek

ـَ  (fathah) bunyi (a) contoh    بَ  (ba)

ـــِ  (kasrah)  bunyi (i) contoh    بِ  (bi)

ـــُ  (dammah) bunyi  (u) contoh  بُ (bu)



5. Vokal Panjang
(1)  Fathah + alif,  bunyi (aa) atau (ā)  
    contoh   جَا         \ (jā)
(2)   Fathah + alif maqsūr, bunyi (aa) atau  (ā )
             contoh يَسعَى          (yas’ā)
(3)   Kasrah + yā mati, (ī)
               مَجِيد        (majīd)
(4)   Dammah + wau mati, (ū)
               فُرُود         (furūd)



6. Vokal rangkap
(1) Fathah + yā mati,  (ay)
                بَينَكُم         (baynakum)
(2) Fathah + wau mati, (au)
                قَول          (qawl)
Dan terdapat vokal panjang lainnya seperti yang berbunyi panjang lebih dari 2 harakat seperti contoh di atas (yang biasa kita temui di bacaan Al-Qur’an  (~) bisa 4 dan 5 harakat, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pembahasan selanjutnya.

7. Huruf Mati (Jajm) (ْ ) atau dibiarkan tidak diberi tanda.
Huruf mati yakni konsonan yang tidak bervokal, contoh ِ بِسْم (bismi), huruf sin pada frase tersebut tanpa vokal maka diberi tanda (ْ ) bisa juga tanpa diberi tanda.


8. Tanwin  (harakat rangkap untuk menandakan sebuah bentuk kata benda (isim) selain memakai tanda alif lam (ال ) dan bentuk isim lainnya (terdapat vokal yang diikuti huruf konsonan mati, bak untuk menandakan benda tersebut jamak (banyak) ataupun sebagai  maf’ul(objek kalimat)) .
Tanwin bisa berupa fathah  ( ً ) bunyi (an) apabila kata tersebut berposisi sebagai objekبَيتاً   atau didahului huruf nas}ab , kasrah  ( ٍ  ) bunyi (in),  apabila kata tersebut di dahului  huruf jar  contoh   بَيتٍ  ,  dan d}ammah  ( ٌ )   bunyi (un) apabila kata tersebut berdiri sendiri, atau sebagai subjek contoh : بَيتٌ (baitun),  مُؤمِنوُن (mu’minu>n).
Selanjutnya InsyaAllah akan dibahas cara membaca huruf hijaiyah, ilmu yang digunakan ilmu tajwid, sedangkan untuk memudahkan aplikasi membaca digunakan metode yang dikembangkan di dalam negeri[2]


Wallahu'alam, wasalamu'alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.

Daftar Pustaka :

- Ilmu Tajwid
- TOT Al-Bayan
- Kosasih, Ade. 2011. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal Ilmu Bahasa dan Sastra Arab. Sastra Unpad Press. Bandung.
- Tim. 2003. Pedoman Transliterasi Arab-Latin. Badan Litbang dan Diklat Keagamaan: Depag RI. Jakarta.



 



[1] Lihat “ Pertumbuhan dan Perkembangan Awal Ilmu Bahasa dan Sastra Arab”, Oleh Ade Kosasih. Terbitan Sastra Unpad Press.
[2] Metode ini Disadur dari  metode TOT Al-Bayan.



 


Comments

Popular posts from this blog

Do'a Di Waktu Kapan Saja

do'a di waktu kapan saja Gambar Oleh oranfireblade @pixabay Bismillahhirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Innalhamdalillahi wa sholatu wa salaamu 'alaa Sayyidinna Muhamad shalallahu 'alaihi wa salam, Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi do'a. Do'a ini dapat dipanjatkan pada waktu kapan saja kita mau,namun tentunya dalam kesempatan dan tempat yang baik, seperti halnya disunnahkan Nabi Muhammad saw, berikut do'anya ;     اللهُمَّ افتَح مَسَامِعَ قَلبِى لِذِكرِكَ وَرزُقنِى طَاعَتَكَ وَ طَاعَةَ رَسُولِكَ وَ عَمَلًا بِكِتَابِكَ Allahummaftah masami’a qalbi li dzikrika warjuqni ta’atika wa ta’ata Rasulika wa ‘amalan bikitabika Artinya : Wahai Allah, semoga Engkau membukakan pendengaran hati hamba agar bisa berdzikir (ingat)   kepada-Mu dan agar bisa taat kepada-Mu dan taat kepada Rasul-Mu, dan bisa mengamalkan apa yang ada dalam Kitab-Mu (H.R. Ath-Thabraanie Aj-Jami’u 1/101).  Demiki

Do'a Untuk Menghilangkan Kesusahan Hidup

Do'a Untuk Menghilangkan Kesusahan Hidup Gambar oleh Chealwynatvoie @pixabay Bismillaahirrohmaanirrohiim, Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Innal hamdalillah wa sholatu wa salaamu 'alaa Sayyidinaa Muhammad shalaallahu 'alaihi wa salaam. Wa ba'du, Berikut adalah do'a yang bisa dipanjatkan untuk menghilangkan kesusahan dalam hidupatau  saat kita sedang menghadapi kesulitan dalam hidup;

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)

Kiat (Cara) Untuk Melakukan Intropeksi (Muhasabatun Nafsi) dan Perbaikan Diri (Taubat)   Gambar @ Pixabay Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Alhamdulillahi ladzi laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyahaduanna Muhammadan abduhu wa rasuluhu aladzi laa nabiya ba'dahu. Allahumma inni audzubika min syururi anfusinaa wa min syai 'amalina man yahdillah falaa mudilalah wa man yudlil falaa hadiyalah. Allahumma shali 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi ajmain, ama ba'du, Berikut ini akan penulis sampaikan kiat (cara) untuk melakukan intropeksi diri ( muhasabatun nafsi ) dan perbaikan diri (taubat ), mudah-mudahan dengan saling mengingatkan ini kita menjadi lebih baik di hadapan Allah swt, amin. Semoga tulisan ini bermanfaat khusus bagi pribadi penulis juga pembaca sekalian,amin. a.        Intropeksi Diri ( Muhasabatun Nafsi ) Seseorang yang mengenal akan perbuatan dosa yang pernah